Perjuangan
yang dimulai ini mengingatkan betapa seringnya aku jatuh dan bangun lagi. Aku
bukan orang yg bisa melakukan usaha/bisnis sendiri, jadi aku lebih memilih
sebagai karyawan yang berada di zona ekstrim. Yap buat temen2 deket aku pasti
udah tau berapa kali aku resign dan pindah kerjaan.
Dan dari
berkali-kali aku pindah itu, membuat aku berpuluh2 kali juga aku mengikuti
proses rekrutmen di berbagai macam perusahaan. Banyak banget perjuangan yang
aku tempuh untuk mencari pekerjaan yang sekiranya klop sama aku. Sekalinya klop
setelah melewati rentetan tes ini itu tinggal di medical check up ga lulus,
padahal yang udah persiapan setengah mati makan2an sehat, berhenti minum kopi
(yang itu jadi soulmate banget), olahraga tiap hari, dll. Ada yang udah php mau
nerima tiba2 perusahaan menghilang tanpa kabar. Ada yang bahkan langsung
ditolak saat itu juga. Ada juga yang udah diterima tp aku ga cocok. Ya mau
gimana kalo memang bukan rezekinya.
Ini
perusahaan ke-4 yang aku dapet dengan berbagai pengalaman tes dan dunia kerja
yang aku punya. Aku memutuskan untuk resign lagi setelah satu tahun kerja.
Niatnya aku mau cari perusahaan yang ga begitu banyak tekanan atau “santai”
karena lelah banget sama dunia kerja.
Aku mulai
apply sana-sini. Mulai dari psikotes,Tes pengetahuan,Tes IQ, B.inggris,
Interview sesi 1-3, mcu dll udah kayak makanan sehari-hari. Bahkan kalau
interviewer nanya ya jawabannya udah khatam yang ngelotok dikepala. Bosen iya.
Suatu hari setelah mengikuti proses medical
check up di suatu perusahaan Swasta, aku merasa gelisah lagi karena takut
hasilnya akan sama lagi dengan hasil mcu sebelumnya. Lalu esok nya saat masih
gelisah aku diundang interview kembali oleh perusahaan lain. Salah satu
perusahaan asing terbesar di Jakarta yang berpusat di Tokyo. Aku baru ingat
kalau dari jaman SMP aku pernah punya impian kuliah atau singgah di Jepang. Pokoknya
suka sama yang berbau2 Japan. Haha ga ada hubungannya sih tapi karena hal kecil
itu aku pun mendatangi interview tersebut.
And? Begitu
masuk ruang interview 3 orang (2 orang Jepang dan 1 Indo) sudah duduk di sebuah
meja bundar dan bilang “just relax Ms. We just want to know about yourself
deeply” jleeppp seketika tingkat kepedean ku terjun bebas. Oke aku jawab sebisa
yang aku bisa jawab dari pertanyaan mereka. Sebelumnya aku bekerja menggunakan
Bahasa inggris juga, tapi masih dilingkup orang-orang Indo, jadi ya klo salah
yang campur sari sama betawi sunda atau jawa aja.
Dan
interview berjalan sekitar 40menitan dengan rentetan pertanyaan mereka secara
bergilir. Fyuhh keluar ruang lemes dengan perasaan ga karuan. Aku menyalahkan
diriku sendiri kenapa bisa lo tau Ra itu perusahaan asing tapi ga nyiapin
persiapan apa-apa dengan English? Bodoh.
Dua hari
kemudian perusahaan yang meyeleksi aku sampai MCU mengabarkan kalau aku lolos
dan bisa segera bergabung segera. Aku pikir kerjaan ini ga jauh dari rumah dan
walau pendapatannya hampir sama dg kerjaanku sebelumnya, tapi bisa dibilang ini
pekerjaan santai.
Begitu tiba hari dimana aku akan datang utk
ttd kontrak, ternyata perusahaan asing tempat aku interview sebelumnya
menyatakan aku lolos seleksi jg, dan mereka tertarik utk merekrut aku. Disaat
itu aku galau lagi, pertama kantor itu berada di Sudirman, Senayan which is
dari rumah (BSD), aku harus siap bertempur dengan dunia KRL dan Ojol (Ojek
Online), serta bermacet2 ria. Kedua, ini perusahaan asing dimana setiap harinya
aku harus bergelut dengan Bahasa lain dan orang asing.
Akhirnya
karena suatu hal aku memilih utk datang ke perusahaan tsb untuk tahu apa yg
akan aku dapat jika aku memilih perusahaan itu. Ternyata income yang aku dapat
dari situ membuat aku tergiur dan saat itu juga memutuskan utk bergabung.
Aku merasa
klop dan jodoh dengan perusahaan ini mungkin inilah saat dimana apa yang
orang-orang katakan “Nanti juga nemu Ra kerjaan yang lo bakal comfort sampai
pensiun, dan jadi rumah kedua lo” terwujud.
Yes here I am. Aku suka environmentnya, suka orang-orangnya, suka income
dan benefit yang aku dapat, bahkan yang dibilang orang asingnya pun ternyata
sangat bikin aku nyaman.
Ya, lagi.
Perjuangan tidak akan mengkhianati hasil. Saat kita tawakkal dan ikhtiar
niscaya semua ga ada yang sia-sia. Walau jatuh kita harus bisa bangkit, karena
suatu saat kita akan mengerti lubang mana yang bisa membuat kita terjatuh lagi
dan dimana kita bisa menghindar.
-Ira
Komentar